Pemerintah Provinsi Lampung Mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah Bersama Kemendagri

Pemerintah Provinsi Lampung Mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah Bersama Kemendagri

Bandar Lampung --- Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah (secara daring) yang dipimpin oleh Irjen Kemendagri Tomsi Tohir, di Ruang Command Center Lt.II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (15/1/2024).

Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Windhiarso Putranto mengungkapkan, berdasarkan data historis BPS tahun 2020-2023 selalu terjadi inflasi pada bulan Januari. Inflasi Januari selalu dominan disebabkan oleh inflasi komponen harga bergejolak, kecuali pada tahun 2022 komponen inti lebih dominan.

Komoditas yang beberapa kali signifikan menyumbang andil inflasi diantaranya cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras, ikan segar, beras, bawang merah, dan bawang putih.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi selanjutnya menjelaskan bahwa tingkat inflasi nasional bulan Desember 2023 sebesar 2,61% (yoy) turun dari inflasi bulan November 2,86%. Inflasi bergejolak juga turun dari 7,59% menjadi 6,73% (yoy).

Adapun komoditas yang memberikan kontribusi inflasi terbesar adalah beras, sebesar 0,53% (yoy). Namun bantuan pangan beras efektif menekan laju inflasi pangan dan kenaikan harga.

Oleh karenanya, Kepala Bapanas mengungkapkan bahwa program Bantuan pangan beras dan Bantuan penanganan stunting akan terus digulirkan. 

Program Bantuan pangan beras tahun 2024 diusulkan sebanyak 22.004.077 KPM (menggunakan data P3KE Kemenko PMK) sedangkan Bantuan penanganan stunting sebanyak 1.446.089 KRS (menggunakan data dari BKKBN). Penyaluran bantuan tersebut akan dilaksanakan melalui 2 tahap, yaitu pada periode Januari - Maret dan April - Juni 2024. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung).
Tags